PROLOG

Hari ini kelas kami selesai pada pukul lima sore, sedangkan sekarang baru saja pukul dua siang. Aku benar-benar sangat jenuh, kelas ini sudah selama dua bulan lamanya sudah membahas tentang Cleopatra sang Pemimpin Mesir yang termasyur itu. Beberapa waktu ini. aku benar-benar tidak tertarik dengan hal ini, biasanya aku benar-benar sangat menyukai hal-hal yang berbau Mesir dan Mystic.
Tetapi entah mengapa, aku masih saja terpikirkan akan hal tentang sejarah WEREWOLF yang telah menjadi pembahasan beberapa bulan sebelum pembahasan Cleopatra ini dimulai. Aku melihat beberapa foto bukti keberadaan werewolf yang ada di pembahasan beberapa bulan lalu dan sempat ku foto.
Kupikir werewolf itu bertubuh besar, berbulu lebat, berkepala anjing serigala dan bertubuh manusia. Ternyata aku salah selama ini, mereka benar-benar memiliki tubuh indah layaknya Dewa Hermes atau Dewa Zeus— Dewa mitologi Yunani. Andai saja bila aku memiliki suami bertubuh seperti itu, apakah aku akan bahagia?
"Akhhh mikir apa sih aku?! Apa-apaan ini?! Mengapa akhir-akhir ini aku selalu memikirkan pria bertubuh seksi dan kekar? Pacaran saja tidak pernah, melihat pria bertubuh kekar saja baru sekali dan itu pun dalam foto saat presentasi tugasku tetapi mengapa aku masih berharap memiliki kekasih seperti itu, betapa bodoh dan imajinernya aku!" Rutukku kesal dalam kepalaku.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mirip denganku "yah karena nanti mate mu adalah seseorang yang dianggap dewa bagi kaum nya, karena kelebihan yang ia miliki. Tubuhnya pun sangat indah, kamu pasti akan bahagia bersamanya"
"Aneh sekali mengapa ada suara mirip sepertiku tetapi berfikiran beda denganku? Ah pasti aku kurang tidur karena terlalu lama mengerjakan tugas tadi malam" ucapku lagi dalam hati.
"Jangan membohongi dirimu Stella, aku adalah kamu. Kamu adalah aku. Terimalah aku dalam dirimu, lepaskan kalung itu dan biarkan kita saling berbagi tubuh ini. Aku juga ingin merasakan kasih sayang dari Alpha"
"Hah? Bagaimana suara itu tau namaku? Ehhh dia berkata dia adalah aku dan aku adalah dia. Apa maksudnya? Terima dia? Lepaskan kalung? Ahh pasti aku sudah gila sejak ibu meninggal. Lagi pula aku juga dilarang melepaskan kalung ini oleh Almarhum ibuku. Itu adalah pesan terakhirnya, aku tidak ingin mengecewakannya"
"Aku adalah Sherrine, Stella. Aku adalah setengah dari dirimu yang hilang karena kalung itu! Lepaskanlah aku juga ingin menghirup udara segar sepertimu!" Jawabnya lagi.
Aku bingung, benar-benar bingung. Apakah aku mulai gila?
Haii readers, makasih ya buat yang sudah membaca
Semoga kalian suka 😄

Comments

Popular posts from this blog

Sekolahku SMP Santa Maria

Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Remaja